Jumat, 17 Januari 2020

SAAT TEDUH - "ALAT YANG BERKENAN"

SAAT TEDUH, KESAKSIAN, RINGKASAN KHOTBAH

17/01/2020
Bacaan : 2 Timotius 2
Rhema :

"ALAT YANG BERKENAN"

Hasil gambar untuk KEMURNIAN'"

"Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia."-(2 Timotius 2:21)

Bagaikan sebuah alat yang harus bersih supaya bisa dipakai Tuannya, begitulah hidup kita, harus berkenan dan layak bagi Tuhan kita Yesus Kristus, jika alat itu kotor bagaimanakah Tuannya akan menggunakannya atau memamerkan dan memajangnya? Bukankah alat yang demikian belum layak dipakai apalagi untuk dipamerkan atau dipajangkan oleh Tuannya?

Begitulah kita, jika kita masih belum mau membersihkan diri kita, bagaimana Tuhan mau pakai kita untuk menjadi alatNya, yang ada kita malah mempermalukan Tuhan bukan memukiakan NamaNya.

Ini juga mengingatkan kita tentang bagaimana kita harus punya komitmen yang teguh didalam Tuhan, karena memang dalam menjadi serupa dengan Allah tidaklah mudah dan tidak bisa instan pula, kita harus melewati proses, nah dalam proses inilah kita harus punya komitmen kepada Tuhan, karena proses inilah yang akan membentuk kita menjadi serupa dengan Allah, dan kita menjadi alat yang layak untuk dipakai oleh Tuhan. 

Kita tahu bahwa semua hubungan perlu adany komitmen, jika didunia ininsaja kita oerlu komitmen apalagi dengan Tuhan kita Yesus Kristus yng telah mati untuk kita, masakan dengan manusia kita bisa berkomitmen tetapoh dengan Tuhan kita sendiri yang telah menyelamatkan kita malah kita tidak mau.

Mungkin orang yang sudah menikah akan tahu betapa pentingnya sebuah komitmen dalam rumah tangga, memanglah sulit karena mau bagaimanapun kita dan apapun yang kita rasakan dan alami semuanya harus kita tepiskan artinya dalam komitmen ii kita harusnya tidak lagi mementingkan diri kita sendiri, karena ada tujuan yang harus kita capai, jika terus kita mementingkan diri kita sendiri maka kita tidak lagi fokus ada tujuan utama kita, tetapi pada diri kita sendiri, itulah komitmen dimana kita harus mengalahkan ke egoisan kita.

Sama halnya hubungan kita didalam Tuhan, kita punya tujuan supaya hidup kita bisa menjadi alat bagi kemuliaan Tuhan dan bila saatNya tiba kita bisa bersama-sama dengan Dia di Sorga, dalam hal ini kita harus punya komitmen supaya tujuan kita bersama Tuhan boleh tercapai, tapi nyatanya banyak orang yang lupa dengan komitmennya sehingga tidak bisa mencapai tujuan akhirnya, justru ia menyimpang dari tujuannya karena tidak mampu menjalankan komitmennya bersama Tuhan.

Memang tidak mudah untuk merasa memiliki sebuah komitmen itu, sulit untuk kita lakukan mengingat rintangan dan pencobaan yang ada, tapi balik lagi, bagaimana kita bisa menjadi alatNya Tuhan kalau kita ngga bisa komitmen sama Tuhan, kalau kita masih tawar menawar sama Tuhan, Tuhan bukan ngga mau kasih kita kepercayaan itu (menjadi alatNya) namun Tuhan takut kalau-kalau apa yang Tuhan sudah percayakan kepada kita itu justru malah kita salah gunakan dan bukannya kita gunakan untuk memuliakn Tuhan tetapi malah sebaliknya, makanya kita tahu bahwa Ia pasti akan selalu memberikan kita segala sesuatu sesuai dengan kapasitas kita.

Saya sendiri pernah ngalamin jatuh yang tidak bisa saya hitung berapa kali saya mebgalaminya, bahkan mungkin sering saya mengecewakan Tuhan, namun satu hal yang selalu membuat saya bangkit kembali bahwa saya sudah punya komitmen sama Tuhan, saya mau jadi alatNya Tuhan, dan saya harus bangkit dari apa yang saya alami. Memang tidak mudah, kadang dalam hidup kita merasa lebih baik kita bersantai menjalani hidup ini, namun tidak lagi untuk sekarang, karena kita tahu bahwa hari-hari ini percepatan sedang terjadi, siapa yang berani melangkah lebih lebar dan berlari lebih cepat dan bersabar lebih dalam maka itulah yang akan Tuhan pakai.

Maka dari itu persiapkan diri kita dengan sungguh-sunghuh, sebab Firman Tuhan berkata bahwa: 

    "Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu."-(Wahyu 3:3)

Ya benar, hendaklah kita tidak kendor didalam Tuhan, angin, badai dan topan boleh datang, tetapi biarlah itu tidak menjauhkan kita dari Tuhan, dan biarlah itu tidak membuat kita lupa akan komitmen kita kepada Tuhan, angin, badai dan topan akan berlalu tetapi Firman Tuhan tetao untuk selama-lamanya, kasih setiaNya. 

Dan kiranya apa yang telah kita terima dan kita dengar hari ini, yang sesuai dengan Firman Tuhan kita lakukan dengan setia dan taat, dan biarlah kita tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri, kita tidak menyembah kepada allah lain meskipun begitu banyak rintangan dan pencobaan yang datang, walau seberat apapun pergumulan kita biarlah kita tetap fokus kepada tujuan akhir kita bersama Tuhan dan masuk dalam kerjaanNya serta kita boleh menerima mahkota kehidupan kita yang Tuhan sudah siapkan.

Bertahanlah, karena Tuhan sudah memperasiapkan tempat yang terbaik untuk kita, Tuhan Yesus mengasihi kita.

Tuhan Yesus selalu baik Amenn

Doa :
"Tuhan Yesus, terimakasih Tuhan karena kasihMu yang begitu besar, terimakasih untuk FirmanMu yang selalu baru tiap hari, terimakasih atas FirmanMu yang menjadi sumber kekuatan kami, kami tahu Tuhan tanpa Tuhan kami tidak bisa, kami tidak sanggup, namun FirmanMu telah berkata bahwa segalanya dapat kami tanggung didalam Engkau yang memberi kekuatan kepada kami, meskipun daging kami lenyap dan meskipun kami harus mati karena NamaMu itu adalah keuntungan bagi kami, oleh sebab itu Tuhan bantu kami agar kami terus kuat didalam Engkau, biar kmi boleh menjadi berkenan bagi Engkau dn menjadi alat kesukaanMu. Terimakasih Tuhan Yesus hanya didalam NamaMu kami mengucap syukur dan berdoa haleluya Amin"

Song :
dalam nama-Mu, ku bawa
doa ku, pada-Mu
dengarlah seruan dan pintaku
Yesus Tuhan ku

kedalam tangan-Mu, ku bawa
hidupku pada-Mu
di kaki-Mu
ku berseru..

jejak langkahku, yang dulu
slalu tak, menentu
kini Engkau tuntun dan terangi
gelapnya jalanku

Kau pegang tanganku, pabila
aku sudah tak mampu
Bapa dengarkanlah seruanku.. (kini..)

kini aku, serahkan semuanya pada-Mu
sluruh jiwa dan raga ku
kupasrahkan kedalam tangan-Mu

bentuk aku, pakai sesuai rencana-Mu
jadikan aku alat-Mu
menurut kehendak-Mu

Perintah :
"Lakukan yang terbaik buat Tuhan"

Pesan Tuhan :
"IMANUEL"

Teladan :
Tuhan Yesus Kristus

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar