Rabu, 29 Januari 2020

SAAT TEDUH - "YESUS TELADAN YANG SEMPURNA"

SAAT TEDUH, KESAKSIAN, RINGKASAN KHOTBAH

29/1/2020
Bacaan : Ibrani 5
Rhema :
"YESUS TELADAN YANG SEMPURNA"

Hasil gambar untuk "YESUS TELADAN YANG SEMPURNA""

"Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,"-(Ibrani 5:8)

Ketaatan adalah hal yang paling penting untuk kita miliki sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, ketaatan kepada Tuhan akan menjadikan kita seorang yang dewasa dalam menjalani kehidupan, ketaatan akan membuahkan kedewasaan rohani bagi kita, hidup taat pun sudah Tuhan contohkan kepada kita melalui Alkitab, dimana ketika Tuhan hidup didunia ini, ketika Ia mengambil rupa seorang hamba, Dia hidup dalam ketaatan kepada Bapa, bahkan sampai kepada kematian-Nya pun Ia tetap taat kepada Bapa "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." -(Filipi 2:8).

Satu tokoh yang mengambarkan kepada kita tentang arti sebuah ketaatan adalah Abraham, bahkan Ia disebut dengan Bapa orang beriman, kita tidak pernah mengalami seperti apa yang dialami oleh Abraham saat itu, dimana ia harus menyerahkan anak semata wayangnya yang dengan sungguh ia telah minta kepada Tuhan tapi ketika Tuhan menyuruhnya untuk menyerahkan anaknya itu, Abraham tetap taat kepada Tuhan, walau kita tidak pernah mengalaminya kita tahu bahwa itu bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi anak semata wayang.

Memang taat itu bukanlah hal yang “sembarangan orang” bisa lakukan, ada pengorbanan didalamnya, yang pastinya adalah harus ada iman dalam diri kita untuk mau melakukannya.

Seperti Abraham, jika ia tidak mempunyai iman yang kokoh didalam Tuhan, ia tidak percaya kepada Tuhan, Abraham tidak mungkin mau melakukannya. Namun seperti yang juga kita tahu adalah bagaimana Abraham menjadi Bapa banyak bangsa, Tuhan berkata kepadanya “maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu  sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.”-(Kejadian 22 : 17)

Kita tahu karena ketaatannya akan Tuhan, Tuhan begitu sayang kepada Abraham. Berkat yang melimpah Tuhan sudah berikan kepada Abraham, karena Abraham begitu menyenangkan hati Tuhan dengan ketaatannya kepada Tuhan, maka tergenapilah apa yang di Firmankan Tuhan, sebanyak pasir dilaut dan bintang dilangit, sebegitu banyaklah keturunan Abraham.

Kita melihat bahwa buah ketaatan begitu dahsyat terjadi dalam hidup Abraham, harusnya itu juga menjadi kerinduan kita semua, bukan tentang berkat yang Tuhan beri kepada Abraham saja, namun terlebih kepada hati yang mau taat kepada Tuhan dan menyenangkan hati-Nya Tuhan. Hari ini Tuhan mengingatkan kembali kepada kita, apakah kita mau untuk hidup taat seperti yang mau dalam hidup kita?

Tidak kebetulan kalau hari-hari ini Gembala Sidang kita dan Gembala CK7 kita mengingatkan tentang “buah sulung”, kita tidak akan mau memberi jika didalam diri kita tidak ada hati yang mau taat kepada Tuhan, karena memang tidak mudah untuk mengalahkan daging kita, apalagi kalau sudah ditambah dengan intimidasi-intimidasi dari iblis, sangat sulit bagi kita untuk melakukannya, tapi balik lagi, “buah sulung” bukan berbicara tentang “memberi untuk menerima” tetapi tentang “menerima untuk memberi” artinya, buah sulung harusnya adalah suatu ucapan syukur bagi kita karena berkat Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita, sehingga Tuhan memberi kesempatan kepaada kita untuk berbagi dan memberi yang terbaik kepada Tuhan untuk memperluas pekerjaannya, kalau kita piker apa yang kita beri tidaklah seberapa dengan apa yang kita terima dari Tuhan, tapi itulah daging kita, kedagingan kita membuat kita lupa untuk bersyukur dan merasa cukup dengan apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita, sehingga tiba giliran kita untuk bebagi kita merasa itu kurang, bersyukurlah kalau Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk berbagi dan memberi.

Kedagingan kita haruslah kita cabut dari dalam diri kita, sebab dengan kedagingan itulah kita akan binasa, tapi ketaatanlah yang akan membawa kita kepada hidup yang kekal.

Taat dan percaya kepada Tuhan memang tidak mudah, oleh sebab itu tidak banyak orang yang mau ikut ambil bagian didalam-Nya, namun ingatlah apa yang Firman Tuhan katakan : “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya”-(Matius 7 :13-14)

Tuhan Yesus selalu baik Amen

Doa :
”Terimakasih Tuhan Engkau baik sangat baik dan sungguh baik dalam kehidupan kami, Engkau telah menjadi teladan yang terbaik dalam hidup kami, Engkau memberikan kepada kami hikmat untuk kami mengerti segala jalanmu, kami bersyukur Tuhan karena kasihMu yang begitu besar dalam kehidupan kami, ajar kami mau taat dan setia sama Tuhan sampai akhir, hingga bila tiba saat-Nya kami akan bersama-sama Engkau dalam kemuliaanMu yang kekal, ajar kami mau terus iring Tuhan dalam setiap langkah kami agar hidup kami senangkan hatiMu. Terimakasih Tuhan Yesus hanya didalam NamaMu kami mengucap syukur dan berdoa haleluya Amin.”

Song :
Saat sunyi saat sepi,
Kumerenung nasib ini
Sesungguhnya hidup ini tak berarti
Tanpa salib Tuhan bersamaku

Sungguh aku menyesali
Akan hidupku begini
Ku abaikan kasih setiaMu
Hidup dalam dosa penuh nista

Kali ini Tuhan, ku mau iring Tuhan
Memikul salibMu dengan sejuta harapan
Dunia kutinggalkan, dunia kulupakan
Ku mau ikut bersamaMu Tuhan

Kali ini tuhan kumau iring Tuhan
Memikul salibMu dengan berjuta harapan
Dunia kutinggalkan, dunia kulupakan .
Ku mau ikut bersamaMu Tuhan

Perintah :
Berikan yang terbaik untuk Tuhan

Pesan Tuhan :
IMANUEL

Teladan :
Tuhan Yesus Kristus

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar