SAAT TEDUH, KESAKSIAN, RINGKASAN KHOTBAH
14/1/2020
Bacaan : 2 Timotius 1
Rhema :
Tuhan memberikan kepada kita Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban seperti yang tertulis di ayat sebalumnya, namun seringkali kita merasa takut dan bahkan kita merasa malu untuk menyampaikan tentang Tuhan kepada orang lain, atau bahkan mungkin ada dari kita malah justru malu untuk mengakui Tuhan dan Juruselamat bagi hidup kita, hal ini biasanya terjadi karena kita merasa diri kita adalah “minoritas”.
Saya pernah mengalami hal ini ketika duduk dibangku Sekolah, ketika itu saya bersekolah di sebuah Pulau yang mayoritasnya adalah tetangga kita, bagi saya sulit sekali untuk bisa diterima dilingkungan tersebut, saya merasa seperti tertolak dan kesepian saat itu.
Salah satu cara agar saya bisa diterima dilingkungan tersebut ya saya harus jadi seperti mereka, saya menyukai apa yang mereka sukai dan saya pun tidak menyukai apa yang mereka tidak sukai, begitulah pikiran saya saat itu, benar saja, saya punya teman yang banyak, namun saya tidak merasakan kedamaian ketika saya melakukan apa yang mereka lakukan, selalu saya merasa saya tidak berguna karena saya tidak bisa melawan mereka ketika saya diperlakukan tidak baik, ketika saya dibully dan di Fitnah, begitulah selalu yang saya rasakan, saya selalu menuruti apa yang mereka mau yang padahal saya tidak mau melakukannya, hati saya memberontak, namun saya tidak berdaya, ini yang sering sekali membuat saya putus asa, namun semuanya saya lakukan supaya saya punya teman.
Saya sadar bahwa saat itu apa yang saya lakukan adalah hal yang salah, saya tidak berani untuk mengatakan kebenaran itu, saya seperti budak yang selalu menuruti mereka, sampai pada satu titik saya merasa saya tidak bisa terus seperti itu, karena jika saya terus seperti itu yang ada saya gila benaran dan hancur benaran, dan ketika saya memutuskan untuk putar balik sama Tuhan saat itu jugalah saya merasakan ada satu kekuatan untuk saya melangkah dan memulai hari saya yang baru, saya tidak perduli lagi dengan bullyan mereka dan apapun yang mereka katakan dan meskipun mereka melakukan kekerasan kepada saya, saya tetap tidak mau balik kepada saya yang dulunya sudah jauh dari Tuhan dan menyimpang dari jalan yang Tuhan sudah tentukan.
Namun bukan berarti saya tidak pernah jatuh dan bangun, tentunya dalam hal seperti ini tidak selamanya saya kuat, justru sering saya nyerah sama Tuhan, saya ngerasa saya udah ngga sanggup lagi, bahkan sering intimidasi-intimidasi itu datang dan sering pikiran-pikiran yang tidak baik itu berkeliling diotak saya, namun sekali lagi ketika saya sadar bahwa saya sudah memulai hidup saya yang baru dengan Tuhan, maka tidak ada jalan lain selain saya datang sama Tuhan, dan ketika disaat-saat seperti itu justru saya merasakan kedamaian, ketika saya memilih untuk berlutut sama Tuhan saya merasa Tuhan memeluk saya dan mengatakan bahwa saya hebat dan saya bisa, selalu Tuhan memberikan kekuatan ketika saya merasa sudah tidak berdaya lagi.
Kesaksian ini mungkin bisa menjadi suatu pelajaran buat kita semua, termasuk saya sendiri, sebab sebenarnya tidak pun kita memberitakan injil kita sudah ditolak oleh dunia ini, karena gelap tidak suka jika ada terang karena jika terang itu datang maka gelap itu akan lenyap, oleh sebab itulah pilihan ada dalam diri kita masing-masing, apakah kita mau memberitakan injil dan bersaksi tentang kebaikan Tuhan dan kebenaran Firman Tuhan atau tidak semuanya tergantung pada diri kita masing-masing.
Jika kita memilih untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan, yes, sudah pasti akan ada rasa malu, tidak PD, bahkan mungkin bisa saja kita ditolak, karena iblis tidak suka dan ia akan menghalalkan segala cara untuk membuat kita jera dan memilih untuk tidak bersaksi, tapi jelas Firman Tuhan dalam ayatNya yang ke-7 mengatakan bahwa Ia akan memberikan kepada kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban, jadi jika kita merasa kita malu, tidak PD, atau bahkan kita ditolak itu adalah cara iblis mengintimidasi kita supaya kita melakukannya.
Ingat bahwa kita punya Tuhan yang dahsyat, Dia tidak akan membiarkan kita sendirian, contohnya saja, ada seorang anak kecil yang punya boneka kesayangan, kemanapun ia pergi ia selalu membawanya, bahkan ketika ia tidur boneka itu selalu digengam dan dipeluknya, pada suatu hari temannya ingin meminta boneka tersebut kepadanya, namun apa yang terjadi, si anak kecil ini menghalangi temannya dan ia sendiri yang melawan temannya, ia tidak mau boneka kesayangannya diambil.
Bukankah kita adalah anak-Nya? bukankah kita berharga? Bukankah kita kesayangan-Nya? dan bukankah Dia begitu mengasihi kita sehingga Ia rela mati dikayu salib untuk kita?
Oleh karena itu, janganlah takut akan mereka yang bisa membinasakan tubuh kita namun tidak berkuasa membinasakan roh kita, sebab Tuhan sendiri yang akan membela kita dan berdiri didepan kita untuk melindungi kita dari segala kejahatan yang ingin merebut kita dari Bapa kita, oleh sebab itu janganlah ragu, berikanlah injil kebenaran Firman Tuhan, bersaksilah bagi NamaNya, dan lakukanlah semuanya dengan semaksimal kita sebab Tuhan beserta kita, jangan takut jika kita dibully, difitnah bahkan ditolak ketika menyampaikan kebenaran Firman Tuhan, bukankah Yesus sendiri telah mengalaminya ketika Ia hidup didunia ini? Percaya atau tidaknya mereka dan bagaimana pun respon hati mereka, itu bukan menjadi bagian kita, bagian kita hanya mendoakan mereka agar bisa menerima kebenaran Firman Tuhan dan kesaksian tentang kebaikan Tuhan itu dihati mereka dan mereka boleh menerima rhema dari apa yang kita sampaikan, dan selebihnya adalah bagian Tuhan, sebab siapakah kita berkuasa untuk melembutkan dan menjamah hati manusia? Hanya Yesuslah yang berkuasa untuk menjamah dan mengubah hati mereka, kita cukup melakukan bagian kita dengan maksimal, biar Tuhan melakukan bagianNya.
Doa :
”Terimakasih Tuhan Yesus karena Engkau sungguh baik, dalam setiap langkahku, aku bersyukur karena kemurahan dan kasih karuniaMu selalu menyertaiku, Engkau tidak pernah memandang sebarapa sering aku terjatuh namun Engkau selalu memberikan kepadaku kesempatan demi kesempatan untuk terus belajar berjalan bersama Engkau, Tuhan terlalu banyak yang Tuhan telah beri, yang tidak mungkin bisa aku balas dari apa yang aku miliki, bahkan seluruh hidupku tidak Tuhan, Tuhan ajarkan kami untuk mengerti bahwa bersaksi tentang kebaikanMu dalam hidup kami adalah hal yang sangat penting untuk membantu teman-teman kami bisa mengenal Engkau, tanamkan dalam hati setiap kami kerinduan untuk menjadi saksiMu kapanpun dan dimanapun kami berada, berikan kami keberanian untuk melakukannya Tuhan, kami tau itu tidak mudah namun bersama Engkau kami percaya kami bisa, sebab Engkau sendirilah yang berjalan didepan kami, membukakan pintu hikmatMu untuk setiap kami. Terimakasih Tuhan Yesus hanya didalam NamaMu kami sudah berdoa dan mengucap syukur haleluya Amin”
Song :
Ku tetap cinta
Ku tetap cinta
Walau badai datang menerpa
Ku tetap cinta
Ku tetap setia
Ku tetap setia
Walau taufan datang menerpa ku tetap setia
Terlalu banyak yang Tuhan t'lah beri
Takkan mungkin ku balas dari
apa yang ku miliki
Ku persembahkan seluruh hidupku
Dan ku tetap cinta biar ku tetap setia untuk selama-lamanya
Perintah :
Lakukan bagianmu dan berikan yang terbaik untuk Tuhan
Pesan Tuhan :
Kuat dan tetap berpegang teguhlah didalam Tuhan (2 Tim 1 : 7)
Teladan :
Tuhan Yesus Kristus
14/1/2020
Bacaan : 2 Timotius 1
Rhema :
"NYATAKAN KEBENARAN TANPA KERAGUAN"
”Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.”-(2 Timotius 1:8)
Tuhan memberikan kepada kita Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban seperti yang tertulis di ayat sebalumnya, namun seringkali kita merasa takut dan bahkan kita merasa malu untuk menyampaikan tentang Tuhan kepada orang lain, atau bahkan mungkin ada dari kita malah justru malu untuk mengakui Tuhan dan Juruselamat bagi hidup kita, hal ini biasanya terjadi karena kita merasa diri kita adalah “minoritas”.
Saya pernah mengalami hal ini ketika duduk dibangku Sekolah, ketika itu saya bersekolah di sebuah Pulau yang mayoritasnya adalah tetangga kita, bagi saya sulit sekali untuk bisa diterima dilingkungan tersebut, saya merasa seperti tertolak dan kesepian saat itu.
Salah satu cara agar saya bisa diterima dilingkungan tersebut ya saya harus jadi seperti mereka, saya menyukai apa yang mereka sukai dan saya pun tidak menyukai apa yang mereka tidak sukai, begitulah pikiran saya saat itu, benar saja, saya punya teman yang banyak, namun saya tidak merasakan kedamaian ketika saya melakukan apa yang mereka lakukan, selalu saya merasa saya tidak berguna karena saya tidak bisa melawan mereka ketika saya diperlakukan tidak baik, ketika saya dibully dan di Fitnah, begitulah selalu yang saya rasakan, saya selalu menuruti apa yang mereka mau yang padahal saya tidak mau melakukannya, hati saya memberontak, namun saya tidak berdaya, ini yang sering sekali membuat saya putus asa, namun semuanya saya lakukan supaya saya punya teman.
Saya sadar bahwa saat itu apa yang saya lakukan adalah hal yang salah, saya tidak berani untuk mengatakan kebenaran itu, saya seperti budak yang selalu menuruti mereka, sampai pada satu titik saya merasa saya tidak bisa terus seperti itu, karena jika saya terus seperti itu yang ada saya gila benaran dan hancur benaran, dan ketika saya memutuskan untuk putar balik sama Tuhan saat itu jugalah saya merasakan ada satu kekuatan untuk saya melangkah dan memulai hari saya yang baru, saya tidak perduli lagi dengan bullyan mereka dan apapun yang mereka katakan dan meskipun mereka melakukan kekerasan kepada saya, saya tetap tidak mau balik kepada saya yang dulunya sudah jauh dari Tuhan dan menyimpang dari jalan yang Tuhan sudah tentukan.
Namun bukan berarti saya tidak pernah jatuh dan bangun, tentunya dalam hal seperti ini tidak selamanya saya kuat, justru sering saya nyerah sama Tuhan, saya ngerasa saya udah ngga sanggup lagi, bahkan sering intimidasi-intimidasi itu datang dan sering pikiran-pikiran yang tidak baik itu berkeliling diotak saya, namun sekali lagi ketika saya sadar bahwa saya sudah memulai hidup saya yang baru dengan Tuhan, maka tidak ada jalan lain selain saya datang sama Tuhan, dan ketika disaat-saat seperti itu justru saya merasakan kedamaian, ketika saya memilih untuk berlutut sama Tuhan saya merasa Tuhan memeluk saya dan mengatakan bahwa saya hebat dan saya bisa, selalu Tuhan memberikan kekuatan ketika saya merasa sudah tidak berdaya lagi.
Kesaksian ini mungkin bisa menjadi suatu pelajaran buat kita semua, termasuk saya sendiri, sebab sebenarnya tidak pun kita memberitakan injil kita sudah ditolak oleh dunia ini, karena gelap tidak suka jika ada terang karena jika terang itu datang maka gelap itu akan lenyap, oleh sebab itulah pilihan ada dalam diri kita masing-masing, apakah kita mau memberitakan injil dan bersaksi tentang kebaikan Tuhan dan kebenaran Firman Tuhan atau tidak semuanya tergantung pada diri kita masing-masing.
Jika kita memilih untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan, yes, sudah pasti akan ada rasa malu, tidak PD, bahkan mungkin bisa saja kita ditolak, karena iblis tidak suka dan ia akan menghalalkan segala cara untuk membuat kita jera dan memilih untuk tidak bersaksi, tapi jelas Firman Tuhan dalam ayatNya yang ke-7 mengatakan bahwa Ia akan memberikan kepada kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban, jadi jika kita merasa kita malu, tidak PD, atau bahkan kita ditolak itu adalah cara iblis mengintimidasi kita supaya kita melakukannya.
Ingat bahwa kita punya Tuhan yang dahsyat, Dia tidak akan membiarkan kita sendirian, contohnya saja, ada seorang anak kecil yang punya boneka kesayangan, kemanapun ia pergi ia selalu membawanya, bahkan ketika ia tidur boneka itu selalu digengam dan dipeluknya, pada suatu hari temannya ingin meminta boneka tersebut kepadanya, namun apa yang terjadi, si anak kecil ini menghalangi temannya dan ia sendiri yang melawan temannya, ia tidak mau boneka kesayangannya diambil.
Bukankah kita adalah anak-Nya? bukankah kita berharga? Bukankah kita kesayangan-Nya? dan bukankah Dia begitu mengasihi kita sehingga Ia rela mati dikayu salib untuk kita?
Oleh karena itu, janganlah takut akan mereka yang bisa membinasakan tubuh kita namun tidak berkuasa membinasakan roh kita, sebab Tuhan sendiri yang akan membela kita dan berdiri didepan kita untuk melindungi kita dari segala kejahatan yang ingin merebut kita dari Bapa kita, oleh sebab itu janganlah ragu, berikanlah injil kebenaran Firman Tuhan, bersaksilah bagi NamaNya, dan lakukanlah semuanya dengan semaksimal kita sebab Tuhan beserta kita, jangan takut jika kita dibully, difitnah bahkan ditolak ketika menyampaikan kebenaran Firman Tuhan, bukankah Yesus sendiri telah mengalaminya ketika Ia hidup didunia ini? Percaya atau tidaknya mereka dan bagaimana pun respon hati mereka, itu bukan menjadi bagian kita, bagian kita hanya mendoakan mereka agar bisa menerima kebenaran Firman Tuhan dan kesaksian tentang kebaikan Tuhan itu dihati mereka dan mereka boleh menerima rhema dari apa yang kita sampaikan, dan selebihnya adalah bagian Tuhan, sebab siapakah kita berkuasa untuk melembutkan dan menjamah hati manusia? Hanya Yesuslah yang berkuasa untuk menjamah dan mengubah hati mereka, kita cukup melakukan bagian kita dengan maksimal, biar Tuhan melakukan bagianNya.
Tuhan Yesus selalu baik Amen
Doa :
”Terimakasih Tuhan Yesus karena Engkau sungguh baik, dalam setiap langkahku, aku bersyukur karena kemurahan dan kasih karuniaMu selalu menyertaiku, Engkau tidak pernah memandang sebarapa sering aku terjatuh namun Engkau selalu memberikan kepadaku kesempatan demi kesempatan untuk terus belajar berjalan bersama Engkau, Tuhan terlalu banyak yang Tuhan telah beri, yang tidak mungkin bisa aku balas dari apa yang aku miliki, bahkan seluruh hidupku tidak Tuhan, Tuhan ajarkan kami untuk mengerti bahwa bersaksi tentang kebaikanMu dalam hidup kami adalah hal yang sangat penting untuk membantu teman-teman kami bisa mengenal Engkau, tanamkan dalam hati setiap kami kerinduan untuk menjadi saksiMu kapanpun dan dimanapun kami berada, berikan kami keberanian untuk melakukannya Tuhan, kami tau itu tidak mudah namun bersama Engkau kami percaya kami bisa, sebab Engkau sendirilah yang berjalan didepan kami, membukakan pintu hikmatMu untuk setiap kami. Terimakasih Tuhan Yesus hanya didalam NamaMu kami sudah berdoa dan mengucap syukur haleluya Amin”
Song :
Ku tetap cinta
Ku tetap cinta
Walau badai datang menerpa
Ku tetap cinta
Ku tetap setia
Ku tetap setia
Walau taufan datang menerpa ku tetap setia
Terlalu banyak yang Tuhan t'lah beri
Takkan mungkin ku balas dari
apa yang ku miliki
Ku persembahkan seluruh hidupku
Dan ku tetap cinta biar ku tetap setia untuk selama-lamanya
Perintah :
Lakukan bagianmu dan berikan yang terbaik untuk Tuhan
Pesan Tuhan :
Kuat dan tetap berpegang teguhlah didalam Tuhan (2 Tim 1 : 7)
Teladan :
Tuhan Yesus Kristus
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar