Kamis, 09 Januari 2020

SAAT TEDUH - "TAHAN UJI"

SAAT TEDUH, KESAKSIAN, RINGKASAN KHOTBAH

9/1/2020
Bacaan : 1 Timotius 3
Rhema :


"TAHAN UJI"

Hasil gambar untuk BATU KARANG YANG TEGUH"

"Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat." –(1 Timotius 3:10)

Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, kita harus bisa menjadi contoh yang baik, bijaksana, berani mengambil keputusan dan berani untuk memulai sesuatu yang baru, seorang pemimpin juga tidak boleh berhenti belajar, sebab seorang pemimpinlah yang seharusnya lebih dahulu mengupgrade dirinya dengan hal-hal baru yang positif guna untuk mendidik dan membimbing bawahannya.

Memang, tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin karena pemimpin dituntut untuk menjadi seorang yang professional dan sempurna, namun yang sebenarnya hal yang paling penting bagi seorang pemimpin adalah harus memiliki kerendahan hati, sebab jika pemimpin tersebut tidak rendah hati maka semuanya akan sia-sia, sebab kerendahan hati berbicara tentang bagaimana seseorang bisa mengakui kesalahannya dan memperbaiki kesalahannya, karena seorang pemimpin pun meski dituntut untuk selalu sempurna tetapi dia juga masih bisa melakukan kesalahan, dan jika ia tidak memiliki kerendahan hati, maka tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin itu justru jatuh kedalam dosa, karena seorang pemimpin pun juga seorang manusia yang artinya ia masih memiliki “kedagingan” itu.

Itulah sebabnya betapa penting untuk kita memiliki kerendahan hati, agar ketika kita diproses oleh Tuhan, kita tidak sombong, kita tidak egois, dan kita tahan uji dalam setiap prosesNya sehingga kita tidak meninggalkan Tuhan tetapi justru semakin serupa dengan Tuhan, 

Terkhususnya bagi kita yang dipercayakan Tuhan sebagai seorang pelayan dan hamba Tuhan, suatu kehormatan bagi kita untuk melayani Raja diatas segala raja, oleh sebab itu kerendahan hati adalah hal yang harus kita miliki dan tanamkan dalam diri kita, sebab saya pribadi mengakui bahwa apa yang Tuhan percayakan kepada saya saat ini adalah sesuatu yang mustahil bagi diri saya namun ternyata itu mungkin bagi Tuhan, seperti yang disampaikan oleh Kak Granito dalam Sharingnya pagi kemarin “jangan tunggu sempurna untuk meresponi panggilan Tuhan”, saya menyadari bahwa saya harus benar-benar belajar untuk menjadi seperti apa yang Tuhan mau, saya harus menjadi apa yang Tuhan mau bukan lagi menjadi seperti yang manusia mau. 

Satu hal yang selalu muncul dipikiran saya dan selalu mengingatkan saya adalah Tuhan Yesus Baik, saya bukanlah siapa-siapa, kalau saya bisa jadi seperti saya yang sekarang ini, itu semua hanya karena Tuhan, karena sungguh tidak ada yang bisa saya banggakan selain karya Tuhan yang begitu indah dalam hidup saya sampai saat ini, begitulah bagaimana saya mengendalikan “keakuan” saya dalam segala situasi yang mungkin saja bisa membuat saya jatuh jika saya menuruti “keakuan” saya.

Seperti yang disampaikan Rasul Paulus kepada Timotius bahwa penilik jemaat ataupun diaken  bukanlah sembarangan orang, tetapi haruslah orang yang telah teruji hidupnya, demikianlah kita sebagai pelayan Tuhan kita harus punya kualitas yang baik dibandingkan yang lainnya, dengan apa kita akan mendapatkannya? Hanya jika kita punya kerendahan hati untuk diproses sehingga kita tahan uji dan menjadi produk yang berkualitas dimataNya Tuhan.

Tidak mudah? Ya, memang tidak mudah, namun pilihan itu ada pada diri kita sendiri, orang lain tidak dapat menentukannya, karena hidup adalah sebuah pilihan, apa kita mau beriman untuk berani melangkah meski tidak tahu apa yang akan terjadi didepan nanti, tapi kita tahu bahwa Bapa selalu bersama dengan kita, atau kita stuck dengan keadaan yang justru akan membuat kita tidak menghasilkan apa-apa.


Tuhan Yesus selalu baik Amen

Doa :
”Terimakasih Tuhan Yesus, karena Engkau begitu mengasihi kami, dalam segala hal Kau Bapa yang baik, Engkau setia dalam segala musim hidup kami, betapa kami rindu untuk punya hati yang lembut yang mau dibentuk oleh Tuhan, supaya kami boleh menjadi seperti apa yang Tuhan mau, yaitu menjadi alat yang berguna untuk Tuhan dalam penuaian jiwa terakhir dan terbesar ini, beri kami keberanian, kemampuan, serta hikmat dalam proses yang Tuhan ijinkan untuk kami lalui. Terimakasih Tuhan hanya didalam NamaMu kami mengucap syukur dan berdoa haleluya Amin”.

Song :
Betapa ku mencintai
Segala yang tlah terjadi
Tak pernah sendiri jalani hidup ini
Selalu menyertai

Betapa ku menyadari
Di dalam hidupku ini
Kau slalu memberi rancangan terbaik
Oleh karena kasih

Bapa, sentuh hatiku
Ubah hidupku menjadi yang baru
Bagai emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku

Bapa, ajarku mengerti
Sebuah kasih yang selalu memberi
Bagai air mengalir
Yang tiada pernah berhenti

Perintah :
"Lakukan yang Terbaik bagi Tuhan"

Pesan Tuhan :
"Tuhan sudah melakukan bagianNya"

Teladan :
Tuhan Yesus Kristus


TUHAN YESUS MEMBERKATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar