SAAT TEDUH, KESAKSIAN, RINGKASAN KHOTBAH
27/11/2019
Bacaan : 2 Korintus 11
Rhema :
Jika membaca perikop dalam 2 Korintus 11 ini, yaitu "Paulus tidak mementingkan diri" saya teringat kembali bagaimana kehidupannya sebelum ia bertobat, sungguh kita melihat betapa murahnya kasih Tuhan dalam kehidupan Paulus, Dia mengangkat Paulus dari lembah yang kelam, dari masa depan yang kelam menuju ke jalan yang terang.
Siapa yang menyangka seorang yang jahatnya ngga nanggung-nanggung seperti Paulus Tuhan bisa pulihkan, Tuhan bisa ampuni.
Jika kita melihat lagi ke belakang, bukankah kita dulunya sama seperti Paulus, hanya saja mungkin dosa kita yang berbeda, namun dosa tetaplah dosa, mungkin dulu kita ngga pernah mengira bahwa kita akan bisa sampai dititik yang sekarang ini, sungguh semuanya hanya karena kasih karuniaNya Tuhan dalam hidup kita.
Jika kita ingat bahwa Paulus adalah orang yang sngat membenci jemaat, orang yang melakukan apa saja yang dia inginkan, namun ketika ia bertobat, apa yang ia lakukan justru berbamding terbalik dengan yang dulu dia selalu lakukan.
Menjadi pelajaran bagi setiap kita bahwa pertobatan yang sesungguhnya bukanlah hanya sekedar kata-kata, namun pergobatan yang sesungguhnya ialah pertobatan yang disertai oleh tindakan dan perbuatan kita.
Hari ini juga kit belajar agar kita jangan mementingkan diri kita sendiri, sebab ketika kita memutuskn untuk bertobat kita seharusnya sadar bahwa hidup kita bukanlah milik kita sendiri, dan kita juga tidak hidup dengan diri kita sendiri, kita harua melihat sekitar kita, kiranya apa yang perlu kita lakukan untuk membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan.
Seringkali dalam pelayanan kita, kita yang lebih dulu sudah mengerti apa itu kasih dan pertobatan, kita lebih dulu Tuhan minta untuk maju dan mengambil tindakan, artinya jika kita mau membawa orang lain untuk mengenal Tuhan dalam pelayanan kita haruslah kita yang lebih dulu melangkah, menjadi contoh seperti Paulus, mungkin kita merasa bahwa kepentingan kita lebih penting, namun jika kita sudah benar-benar mau ikut Tuhan kita akan punya hatiNya Tuhan.
Dan dari 2 Korintus 11 ini kita mau belajar,
Yuk, jangan sungut-sungut dalam masalah kita, dalam pergumulan kita, sebab dukacita didalam Tuhan itu mendatangkan kemuliaan Tuhan, bukankah itu yang Paulus alami? Oleh sebab itu dalam setiap penderitaan, masalah pergumulan kita, ayo kita tetap positif thingking sama Tuhan, karena dengan itulah Tuhan mau nyatain kemuliaanNya dalam hidup kita, Tuhan mau pakai hidup kita, masakan kita menolak? Bukankah Dia Allah yang tidak pernah menolak untuk memberkati kita?
Mengikut Yesus adalah keputusan kita pribadi lepas pribadi, mengikut Yesus bukan berarti kita tidak mengalami penderitaan, bukankah banyak tokoh Alkitab yang bisa menjadi contoh bagi kita? Namun apa kita pernah menemukan bahwa Tuhan meninggalkan mereka, TIDAK sama sekali, justru Tuhan pakai hidup mereka luar biasa bahi kemuliaan Tuhan.
Jadi, mari kita tetap setia dan taat kepada Tuhan, terus bersyukur atas setiap apa yang Tuhan beri dalam kehidupan kita, sebab semuahmmya mendatangkan kebaikan dalam hidup kita.
Doa :
"Tuhan Yesus, terimakasih, Tuhan, karena aku tahu aku punya Tuhan yang besar, aku punya Tuhan yang dahsyat, oleh sebb itu aku tidak mau bersungut-sungut dalam setiap proses yang Kau berikan, hanya berikan aku kekuatan hikmat dn kesabaran agar aku kuat untuk mencapai destinyNya Tuhan dn mendapatkan Mahkota kehidupanku. Terimakasih Tuhan Yesus hanya di dalam NamaMu hamba mengucap syukur dan berdoa haleluya Amenn"
Song :
S'mua kar'na anug'rahMu
Hari ini ada
Bukan kar'na kuatku
Namun kar'na RohMu
Ku bawa hatiku, penyembahanku
Ku s'makin berkurang
Yesus s'makin bertambah
Mengikut Yesus
Itulah kesukaan hatiku
Kulepas semua hakku
Untuk mengenal kehendakNya dihidupku
Mengiring Yesus
Itulah kekuatan hidupku
Kuyakin anug'rahNya mampu
Jadikanku hamba yang berkenan s'lalu
Perintah :
"Lakukan yang Terbaik bagi Tuhan"
Pesan Tuhan :
"Tuhan akan melakukan bagianNya"
Teladan : Tuhan Yesus Kristus
27/11/2019
Bacaan : 2 Korintus 11
Rhema :
"BERSYUKUR"
"Apakah mereka pelayan Kristus? — aku berkata seperti orang gila — aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut."-(2 Korintus 11:23)
Jika membaca perikop dalam 2 Korintus 11 ini, yaitu "Paulus tidak mementingkan diri" saya teringat kembali bagaimana kehidupannya sebelum ia bertobat, sungguh kita melihat betapa murahnya kasih Tuhan dalam kehidupan Paulus, Dia mengangkat Paulus dari lembah yang kelam, dari masa depan yang kelam menuju ke jalan yang terang.
Siapa yang menyangka seorang yang jahatnya ngga nanggung-nanggung seperti Paulus Tuhan bisa pulihkan, Tuhan bisa ampuni.
Jika kita melihat lagi ke belakang, bukankah kita dulunya sama seperti Paulus, hanya saja mungkin dosa kita yang berbeda, namun dosa tetaplah dosa, mungkin dulu kita ngga pernah mengira bahwa kita akan bisa sampai dititik yang sekarang ini, sungguh semuanya hanya karena kasih karuniaNya Tuhan dalam hidup kita.
Jika kita ingat bahwa Paulus adalah orang yang sngat membenci jemaat, orang yang melakukan apa saja yang dia inginkan, namun ketika ia bertobat, apa yang ia lakukan justru berbamding terbalik dengan yang dulu dia selalu lakukan.
Menjadi pelajaran bagi setiap kita bahwa pertobatan yang sesungguhnya bukanlah hanya sekedar kata-kata, namun pergobatan yang sesungguhnya ialah pertobatan yang disertai oleh tindakan dan perbuatan kita.
Hari ini juga kit belajar agar kita jangan mementingkan diri kita sendiri, sebab ketika kita memutuskn untuk bertobat kita seharusnya sadar bahwa hidup kita bukanlah milik kita sendiri, dan kita juga tidak hidup dengan diri kita sendiri, kita harua melihat sekitar kita, kiranya apa yang perlu kita lakukan untuk membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan.
Seringkali dalam pelayanan kita, kita yang lebih dulu sudah mengerti apa itu kasih dan pertobatan, kita lebih dulu Tuhan minta untuk maju dan mengambil tindakan, artinya jika kita mau membawa orang lain untuk mengenal Tuhan dalam pelayanan kita haruslah kita yang lebih dulu melangkah, menjadi contoh seperti Paulus, mungkin kita merasa bahwa kepentingan kita lebih penting, namun jika kita sudah benar-benar mau ikut Tuhan kita akan punya hatiNya Tuhan.
Dan dari 2 Korintus 11 ini kita mau belajar,
Yuk, jangan sungut-sungut dalam masalah kita, dalam pergumulan kita, sebab dukacita didalam Tuhan itu mendatangkan kemuliaan Tuhan, bukankah itu yang Paulus alami? Oleh sebab itu dalam setiap penderitaan, masalah pergumulan kita, ayo kita tetap positif thingking sama Tuhan, karena dengan itulah Tuhan mau nyatain kemuliaanNya dalam hidup kita, Tuhan mau pakai hidup kita, masakan kita menolak? Bukankah Dia Allah yang tidak pernah menolak untuk memberkati kita?
Mengikut Yesus adalah keputusan kita pribadi lepas pribadi, mengikut Yesus bukan berarti kita tidak mengalami penderitaan, bukankah banyak tokoh Alkitab yang bisa menjadi contoh bagi kita? Namun apa kita pernah menemukan bahwa Tuhan meninggalkan mereka, TIDAK sama sekali, justru Tuhan pakai hidup mereka luar biasa bahi kemuliaan Tuhan.
Jadi, mari kita tetap setia dan taat kepada Tuhan, terus bersyukur atas setiap apa yang Tuhan beri dalam kehidupan kita, sebab semuahmmya mendatangkan kebaikan dalam hidup kita.
Tuhan Yesus selalu baik Amenn
Doa :
"Tuhan Yesus, terimakasih, Tuhan, karena aku tahu aku punya Tuhan yang besar, aku punya Tuhan yang dahsyat, oleh sebb itu aku tidak mau bersungut-sungut dalam setiap proses yang Kau berikan, hanya berikan aku kekuatan hikmat dn kesabaran agar aku kuat untuk mencapai destinyNya Tuhan dn mendapatkan Mahkota kehidupanku. Terimakasih Tuhan Yesus hanya di dalam NamaMu hamba mengucap syukur dan berdoa haleluya Amenn"
Song :
S'mua kar'na anug'rahMu
Hari ini ada
Bukan kar'na kuatku
Namun kar'na RohMu
Ku bawa hatiku, penyembahanku
Ku s'makin berkurang
Yesus s'makin bertambah
Mengikut Yesus
Itulah kesukaan hatiku
Kulepas semua hakku
Untuk mengenal kehendakNya dihidupku
Mengiring Yesus
Itulah kekuatan hidupku
Kuyakin anug'rahNya mampu
Jadikanku hamba yang berkenan s'lalu
Perintah :
"Lakukan yang Terbaik bagi Tuhan"
Pesan Tuhan :
"Tuhan akan melakukan bagianNya"
Teladan : Tuhan Yesus Kristus
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar