Kamis, 14 November 2019

SAAT TEDUH - "KASIH-NYA TAK BERKESUDAHAN"

SAAT TEDUH, KESAKSIAN, RINGKASAN KHOTBAH

14/11/2019
Bacaan : 1 Korintus 13
Rhema :


"KASIH-NYA TAK BERKESUDAHAN"


Gambar terkait

”Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti ; pengetahuan akan lenyap.”-(1 Korintus 13:8)

Sebagai orang Kristen kalimat “kasih” sudah tidak asing lagi bagi kita, kita tahu bahwa Allah kita Ialah kasih, maksudnya Dia begitu mengasihi kita sehingga Ia rela mati untuk kita, agar kita menerima janji kehidupan yang telah Ia berikan, yaitu damai sejahtera kekal selama-lamanya.

”Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.-(1 Korintus 13:13)

Hal yang paling sulit untuk kita terapkan ialah kasih, dalam ayat yang ke-13 ini kita sekali lagi diingatkan bahwa kasihlah yang paling besar, mengapa kasih lebih besar dari iman, sebab karena kasih Tuhan kita diselamatkan, mengapa kasih lebih besar dari pada pengharapan, sebab karena adanya Kasih Tuhanlah itu yang menjadi dasar untuk kita berharap.

Apa yang kita miliki saat ini semuanya hanya karena kasih Kristus, iman kita, pengharapan kita semuanya kita miliki karena Tuhan Yesus sudah lebih dulu mengasihi kita, Ia telah mengorbankan dirinya agar kita yang berdosa diselamatkan.

Oleh sebab itu siapakah kita, sehingga kita merasa layak untuk menyombongkan diri dengan segala apa yang ada pada diri kita, yang sebenarnya adalah bukan milik kita, orang yang bersyukur dengan sedikit apa yang ia miliki lebih baik dari pada orang yang memiliki banyak hal dalam hidupnya sehingga merasa sombong.

Hari ini kita belajar tentang kasih. Memang melakukannya tidak semudah dengan kita berkata, ketidaksempurnaan kita membuat kita sulit untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain, kadang kita merasa kita sudah baik atau kadang kita merasa apa yang kita sampaikan sudah benar, atau kita juga pernah merasa bahwa maksud yang kita sampaikan itu benar tetapi tanggapan dan pemikiran orang lain malah justru berbeda dengan apa yang ada dipikiran kita dan yang kita harapkan. 

Tidak jarang emosi terpancing karena ketidak-sehatian atau karena kesalah-pahaman dalam berbicara, berpendapat, berpikir. Inilah yang seringkali membawa sebuah hubungan kepada kearah kehancuran. Belum lagi cara pandang yang berbeda atau tujuan yang berbeda, semuanya bisa menjadi alat untuk iblis menghancurkan kita, sehingga kita merasa benci dengan orang lain ( yang sebenarnya adalah saudara kita sendiri).

Tuhan memerintahkan kita untuk hidup dalam kasih dan saling mengasihi antara satu dengan yang lain (Yoh 13:34-35), pada Yohanes 13:34b dikatakan; “sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi”, Tuhan mau kita hidup saling mengasihi seperti Yesus telah mengasihi kita, artinya kasih yang kita berikan kepada orang lain haruslah kasih yang seperti Kristus, tujuannya jelas pada kalimat selanjutnya dikatakan “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi”, tujuannya adalah untuk kemuliaan Nama Tuhan, agar orang lain mengenal Tuhan lewat setiap perlakuan kita dan perkataan kita.

Memang tidak mudah namun ketika kita Fokus sama Tuhan, maka Ia akan memampukan kita.


Tuhan Yesus selalu baik Amen

Doa :
”Tuhan Yesus terimakasih karena kasihMu yang begitu besar dalam hidup kami, terimakasih Tuhan karena Engkau telah mengajarkan kami kasihMu, dan terimakasih Tuhan sudah mengasihi aku, mampukan aku untuk mengimpartasikan kasih yang telah Engkau berikan kepadaku, terimakasih Tuhan Yesus, hanya di dalam Nama-Mu hamba mengucap syukur dan berdoa haleluya Aminnn”

Song :
Terima kasih Tuhan
Untuk kasih setiaMu
Yang kualami dalam hidupku
Terima kasih Yesus
Untuk kebaikanMu
Sepanjang hidupku

Terima kasih Yesusku
Buat anugerah yang Kau b'ri
S'bab hari ini
Tuhan adakan syukur bagiMu

Perintah :
Lakukan bagianmu

Pesan Tuhan :
Tuhan akan melaukan bagian-Nya

Teladan :
Tuhan Yesus Kristus

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar