Jumat, 04 Oktober 2019

SAAT TEDUH

25/09/2019
Bacaan : Kisah Para Rasul 7
Rhema :


"DIA ALLAH IMANUEL"


Gambar terkait

”Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Yaa Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyraring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.”-(Kisah Para Rasul 7:59-60)

Taat akan Tuhan dengan sepenuh hati, jiwa dan raga bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk kita, apalagi kita yang hidup di akhir zaman ini. Mungkin kedengan mudah untuk berkata-kata “Yes Lord, I trust You”, tapi ketika sampai pada pengaplikasiannya, maka banyak orang yang lebih memilih untuk “melupakan rasa perkataannya” dan bahkan tidak sedikit orang yang memilih untuk pergi meninggalkan Yesus karena mereka merasa tidak sanggup untuk mencapai Standart-Nya Tuhan. 

Sesungguhnya hal ini banyak sekali kita temui disekitar kita, entah keluarga, teman, atau sahabat kita sendiri, atau mungkin kita sendiri pernah berpikiran seperti itu.

Meninggalkan Tuhan hanya tentang perpindahan Agama, tapi juga tentang mereka yang telah memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka karena merasa mereka tidak sanggup, sebenarnya saya sendiri pernah berpikir “Lebih baik saya bunuh diri dari pada saya meninggalkan Tuhan dengan cara pindah ke agama lain.” Namun ternyata pikiran saya salah, Tuhan dengan kasih-Nya memberi pengertian kepada saya, bahwa Bunuh diri ataupun berpindah keyakinan adalah dua hal yang Tuhan tidak sukai dan mendukakan hati Tuhan, karena dengan begitu keduanya adalah yang sama-sama mempermalukan Tuhan, yang secara tidak langsung dengan “keputusan itu” kita telah meremehkan kuasa-Nya Tuhan dan kita menganggap Tuhan tidak mampu untuk mengatasi setiap persoalan dalam hidup kita.

Akhirnya saya mengerti ternyata iblis punya seribu cara untuk membuat kita menghalalkan segala cara untuk meninggalkan Tuhan, yang kita anggap lebih baik tapi pada akhirnya ternyata itu tidak ada bedanya (sama-sama mendukakan hati Tuhan dan membawa kebinasaan untuk kita) hanya saja caranya yang berbeda.

Ketika saya membaca bagian tentang “Stefanus yang dibunuh secara keji, namun ia tetap mempertahankan imannya kepada Tuhan”, ini menjadi sesuatu yang menusuk hati saya, bagaimana kejamnya dunia ini, yang begitu berusaha merebut paksa anak-anak-Nya, namun hanya orang-orang yang benar-benar sungguh mengasihi Tuhanlah yang akan memenangkan “pertandingan itu” dan tetap berstatus “Anak”.

Seperti Tuhan yang begitu mengasihi Stefanus, demikianlah Stefanus sadar bahwa sekalipun dunia membenci dan menolaknya, dan sekalipun seluruh dagingnya lenyap ia tetap mempertahankan imannya kepada Yesus, karena ia tahu bahwa ketika ia memutuskan untuk mengikut Yesus, ada harga yang harus dibayar, ia harus menyangkal dirinya, meskipun sakit dalam dagingnya namun ia tahu, Rohnya bersukacita karena Tuhan menyambutnya dengan penuh Sukacita, karena meskipun dunia menganiayanya namun Yesus tetap mengasihinya karena imannya. Bahkan Ia menyambutnya disebelah kanan Allah Bapa. 

Seperti Stefanus yang taat sampai akhir begitulah layaknya kita yang mengaku “Jesus is everything to me”, Stefanus menjadi teladan untuk kita orang percaya dalam membritakan injil kebenaran-Nya, bahwa sekalipun daging kita lenyap Tuhan Yesus tetaplah Allah yang mengasihi kita, Dia adalah Allah  yang setia menunggu kita untuk menyelesaikan Misinya dengan sempurna seperti kehendak-Nya, sehingga pada akhirnya Dia menyambut kita di sebelah kanan Allah Bapa, dan kita yang taat sampai akhir Tuhan menjanjikan keselamatan dan damai sukacita menyertai kita kekal selama-lamanya.


Tuhan Yesus selalu baik Amenn

Doa :
Tuhan Yesus, terimakasih Tuhan untuk FirmanMu yan tidak pernah bosan untuk mengingatkanku bahwa di hari-hari terakhir ini akan lebih berat, dan Engkau mengingatkan aku bahwa aku tidak akan sanggup untuk melewati semuanya sendiri tanpa Tuhan Yesus yang menopang, oleh sebab itu Tuhan akum au terus intim dengan Tuhan setiap harinya, bahkan setiap waktunya, sehingga jika tiba saatnya aku siap ya Tuhan, danaku akan mengakhiri semuanya bersama-sama dengan Engkau, karena Engkaulah permata hatiku sumber kekuataanku. Tuhan aku rindu keluargaku, orang-orang terdekatku, dan semua orang memiliki semangat yang sama seperti yang aku miliki bahkan lebih ya Bapa, dan mau lebih intim lagi didalam Engkau, menyadari bahwa dengan semua yang terjadi akhir-akhir ini Engkau mau menyatakan kemulianMu atas bangsa kami Indonesia, sebab begitu besar kasihMu atas setiap kami oleh sebab itu kami percaya rancanganMu adalah rancangan yang terbaik dan sempurna untuk hidup kami, bangsa kami, bahkan atas seluru Bumu. Bekerjalah ya Roh Kudus seleluasa-Nya atas seluruh Bumi biar kemuliann-Mu dinyatakan dan seluruh yang ada di bumi ini tahu dan mengerti bahwa hanya Yesuslah satu-satunya Tuhan dan Juruselamat atas seluruh Manusia. Terimakasih Tuhan Yesus Haleluya Aminnn.."

Song :
“Yesus Engkaulah permata hatiku, dunia tak dapat menggantikanMu, kemuliaanMU tercurah bagiku, menjadikan ku indah dan semakin indah bagiMu”

“Yesus kemuliaanMu, pulihakan hatiku, Yesus kemuliaanMu, berkati hidupku, Sgala pujian syukur bagiMu, Kau hadir dalam hidupku, kini ku datang sujud dihadapanMu, memujiMu, MenyembahMu, Yesus kumenyembahaMu”

Perintah :
"Taatlah sampai Akhir"

Pesan Tuhan :
"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."-(Ulangan 31:6)

Teladan :
Tuhan Yesus Kristus


TUHAN YESUS MEMBERKATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar